Jumat, 15 Juni 2012

PENGERTIAN VEGETASI Pengertian vegetasi adalah semua spesies tumbuhan yang terdapat dalam suatu wilayah yang luas, yang memperlihatkan pola distribusi menurut ruang dan waktu. Tumbuhan penutup permukaan bumi merupakan vegetasi yang dapat berbeda dalam ruang dan waktu untuk komponen spesies penyusunnya. Jika suatu wilayah berukuran besar/luas, vegetasinya terdiri atas beberapa bagian vegetasi atau komunitas tumbuhan yang menonjol, sehingga terdapat berbagai tipe vegetasi. Tiap tipe vegetasi dicirikan oleh bentuk pertumbuhan ( growth form atau life form ) tumbuhan dominan atau tumbuhan paling banyak, terbesar dan tumbuhan yang berkarakteristik. Contoh bentuk tumbuhan yang termasuk herba tahunan misalnya , pohon selalu hijau berdaun lebar, semak yang meranggas pada waktu kering, tumbuhan dengan umbi atau rhizome, tumbuhan selalu hijau berdaun jarum, rumput menahun dan lain-lain. 1. Bentuk pertumbuhan Bentuk pertumbuhan dapat termasuk suatu hal berikut, tergantung pada konteksnya. • Ukuran: lama hidup, kerasnya kayu, atau takson, contoh adalah : herba anual, perenial, perenial berkayu, pohon ataupun pohon merambat. • Derajad kebebasan suatu takson: contoh adalah tumbuhan hijau yang berakar dalam tanah, parasit,saprophite atau epipit. • Morphologi takson: misalnya batang suculent (jaringan tebal dan lunak), daun suculent, bentuk roset, berduri, berambut. • Sifat daun takson: Midalnya besar, kecil, kaku, selalu hijau, meranggas pada waktu musim kering, bentuk daun jarum, atau bentuk daun lebar. • Phenologi, fenologi adalah waktu kejadian daur hidup dalam kaitannya dengan isyarat lingkungan seperti menggugurkan daun, bertunas, berbunga • Lokasi kuncup kala buruk (perenating) seperti yang ditetapkan oleh raunkier pada tahun 1934. 2. Fisiognomi Fisiognomi adalah kenampakan luar suatu vegetasi, fisiognomi dapat dibangun dari arsitek dan life form dari vergetasi penyusun. Arsitek vegetasi merupakan bentuk tajuk/ kanopi dari suatu tumbuhan, suatu vegetasi dapat terdiri dari empat atau lima lapisan kanopi tergantung pada jenis vegetasi. Sedangkan life form adalah bentuk pertumbuhan yang dapat dianalisis dengan berbagai cara. Arsitek dan life form keduanya merupakan dua hal yang menentukan fisiognomi dari vegetasi dan tiap vegetasi mempunyai karakteristik fisiognomi yang khusus. Berikut dijelaskan tentang life form : a. Life Form Tipe life form dapat dilihat dengan banyak cara, satu diantaranya adalah dengan tipe life form dari Raunkier yag berdasarkan kuncup perenating dikelompokan sebagai berikut • Phanerophyte (P): kuncup perenating pada ketinggian paling tidak 25 cm diatas permukaan tanah. Ini berupa pohon, semak tinggi, liana, tumbuhan merambat berkayu, epifit dan batang sukulen yang tinggi. • Chamaeophyte (Ch): kuncup perenaying berkedudukan dekat dengan permukaan tanah (dibawah 25 cm). Herba, suffrutescent (suffruticose, perdu rendah, kecil, bagian pangkal berkayu dengan tunas berbatang basah), atau tumbuhan berkayu rendah, tumbuhan succulent rendah, tumbuhan cushion (bantalan). • Hemycriptophite (H): herba perenial dimana bagian aerial mati pada akhir pertumbuhan, meninggalkan kuncup pada atau tepatv dibawah permukaan tanah. Herba berdaun lebar musiman dan rumput-rumputan, tumbuahn roset. • Cryptophite (Cr): kuncup perenating terletak dibawah lapisan tanah atau terbenam dalam permukaan air. Tumbuhan darat dengan rimpang dalam, umbi atau tuber, tumbuahn perairan emergent, mengapung atau tenggelam dan berakar pada dasar. • Therophyte (Th): tumbuhan annual melampaui kala buruk dengan biji. Lebih lanjut lagi setelah mengamati lingkungan sekitar maka dapatkah menemukan berapa lapisan kanopi yang ada, dapatkah anda susun dalam bentuk diagram berdasarkan lapisan kanopi yang ada. 3. Formasi Berdasarkan ukuran keluasan vegetasi dapat dikelompokan dalam beberapa formasi, yang kesemuanya merupakan suatu tipe vegetasi yang sangat luas yang menutupi semua permukaan bumi. Tabel klasifikasi formasih berdasarkan UNESCO th 1973. Klas Formasi No Penyusun formasi Spesifikasi Hutan tertutup Dominan tinggi 5 m, tajuk saling interlocking 1 Hutan hujan basah Dominan berdaun lebar, selalu hijau, ujung daun tetes, tidak tahan dingin dan juga kering 2 Hutan musiman selalu hijau tropis dan sub tropis Sejumlah mernggas kering yang terletak diatas dan dibawah 3 Hutan semi meranggas tropis dan sub tropis Kanopi atas pohon meranggas kering, pohon ander story tetap hijau, daun kakku, daun tanpa ujung tetes 4 Hutan mangrove Terletak di daerah intertidal di daerah tropis dan sub tropis, didominir oleh pohon berdaun lebar, kaku, selalu hijau, dengan pneumatophora, epifit serta vascular panjang 5 Hutan berdaun lebar selkalu hijau temperate dan sub polar Terdapat dalam ocenic ekstrem, klimat bebas beku, hemisphere selatan seperti hutan Podocarpus di New Zealand 6 Hutan berdaun lebar musiman temoerate Didominir pohon yang selalul hijau hemiscerophilus, bagian bawah kaya dengan tumbuhan herba, sedikit epipit dan liana. 7 Hutan sclerophil berdaun lebar selalu hijau Didominir oleh pohon yang selalu hijau sclerophil dengan sedikt under story tetatpi banyak liana. 8 Hutan berdaun jarum sellau hijau tropis dan sub tropis Didominir pohon selalu hijau yang berdaun jarum atau sisik, epipit vascular dan liana tidak ada. 9 Hutan berdaun jarum sellau hijau temperate dan sub polar Seperti diatas tapi dibagian belahan dunia sebelah utara 10 Hutan meranggas Kebanyakan pohon mengguggurkan daun bersama dalam kaitannya dengan musim pertumbuhan 11 Hutan meranggas kering tropis dan sub tropis Daun gugur selama musim kering 12 Hutan meranggas dingin dengan pohon selalul hijau Daun gugur selama misim beku, pohon meranggas dominan, tetapi ada pohon yang selalu hijau 13 Hutan meranggas dingin dengan tanpa pohon selalul hijau Pohon meranggas mutlak dominan, epipit vascular tidak ada 14 Hutan xeromorphus ektrem Tegakan padat dengan semak suculent dan xeromorphic, bagian bawah sering merupakan hutan woodland Wood Land Tinggi dominan 5 m, tajuk biasa tidak bersentuhan, penutupan kanopi 40%, terdapat lapisan herba 1 Woodland selalu hijau Dominan selalu hijau 2 Woodland meranggas Dominan berbagai pohon meranggas 3 Woodland xeromorphic ekstrem Serupa pohon xeromorphic tapi tidak lebat Belukar/ Screub Doinan semak atau pohon kerdil 1 Belukar yang selalu hijau Termasuk Charparal 2 Belukar meranggas Termakasuk belukar 3 Belukar dengan xeromorphic ekstrem Tegakan semak sangat terbuka dengan adaptasi xeromorphic, tumbuhan dengan duri 4 Belukar kerdil dan sejenis Dominan dengan tinggi kurang dari 0,5 m, termasuk tundra artic, alpin, bog heath Herba ceus Dominan forb, penutupan penuh 1 Graminoid tinggi Dominan graminoid dengan tinggi 2m, bila berbunga penutupan forb kurang dari 50% 2 Rumput tinggi dengan sinusia pohon 10 -40% Woodland terbuka dengan penutupan graminoid lebih besar dari 50% 3 Rumput tinggi dengan sinusia kuarang dari 10% Savana kadang kadang dengan semak 4 Rumput tinggi medium Dominan graminoid dengan tinggi antara 0,5 -2 m, penutupan forb kurang dari 50% 5 Rumput pendek Dominan graminoid dengan tinggi kuarang dari 0,5 m, penutup forb kurang dari 50 %, termasukmeadow, beberpa tipe tundra 6 Vegetasi forb Penutup forb lebih besar dari pada 50%, penutup graminoid kuarang dari pada 50% 4. Asosiasi Asosiasi dapat dikatakan sebagai komunitas yang merupakan suatu istilah yang dapat digunakan pada sembarang tipe vegetasi, sembarang ukuran dan sembarang umur, komunitas dapat merupakan satu unit ekologi yang sangat luas namun juga dapat merupakan satuan yang sangat sempit. Istilah komunitas juga dapat digunakan untuk satuan yang paling kecil sekalipun seperti halnya menempelnya lumut yang beraneka ragam di pohon tertentu. Ukuran, umur dan stratum tumbuhan bukan merupakan batasan suatu komunitas tumbuhan demikian juga dengan perubahan komponen vegetasi yang terdapat didalamnya. Komunitas tetap berlaku untuk vegetasi yang mudah berubah ataupun yang lambat dalam perubahan penyusun vegetasinya. Seringkali vegetasi serupa mudah dan sering ditemukan pada lokasi yang mempunyai kondisi yang sama, sebagai contoh adalah hadirnya vegetasi yang berupa padang rumput yang mudah ditemui di manapun. Asosiasi lebih merupakan kumpulan dari contoh dalam sebuah vegetasi. Suatukomunitas besar dapat terdiri dari banyak asosiasi atau komunitas kecil yang didalamnya terdapat banyak spesies tumbuhan penyusun vegetasi tersebut. Asosiasi yang dapat merupakan bentuk komunitas dalam suatu formasi umumnya terdiri dari banyak asosiasi penyusun dimana salah satu dan lainnya dapat sangat berbeda dalam fisiognominya. Asosiasiasi dapat dikatakan juga sebagai komunitas, namun tidak semua komunitas menunjukan suatu asosiasi. Komunitas dapat dilabel sebagai asosiasi jika mempunyai ciri sebagai berikut: a. Mempunyai komposisi floristik yang seragam b. Fisiognomi yang seragam c. Terdapat pada habitat yang relatif konsisten 5. Karakteristik Merupakan suatu ciri khas dari satu individu atau yang biasa kita sebut dengan tipikal karakteristik tidak hanya dimiliki atau menjadi satu ciri khas individu saja, namun termasuk juga dalam pengelompokan jenis tumbuhan. Pengelompokan ini berdasarkan kesamaan formasi maupun fisiognomi. Namun walaupun memiliki kesamaan, tiap-tiap individu ini memiliki kualitas dan kuantitatif yang berbeda-beda dalam komposisi spesies. Vegetasi ini berperan penting dalam penentuan ekosistem. 6. Populasi Populasi adalah suatu kelompok individu yang spesiesnya sama dan menempati dalam suatu habitat yang cukup kecil sehingga memungkinkan terjadinya interbreding diantara anggota semua kelompoknya. Beberapa populasi tidak berinterbreding namun melakukan penyerbukan sendiri (self polination) atau bereproduksi secara seksual. Luas wilayah yang ditempati memungkinkan potensi terjadinya pertukaran gen melalui penyerbukan sendiri ataupun tetangga. from: http://3gggue.blogspot.com/2012/03/ekologi-lingkungan-dan-vegetasi.html

Rabu, 23 Mei 2012

VIRUS

Menurut para ahli biologi, virus merupakan organisme peralihan antara makhluk hidup dan benda mati. Dikatakan peralihan karena virus mempunyai ciri-ciri makhluk hidup, misalnya mempunyai DNA (asam deoksiribonukleat) dan dapat berkembang biak pada sel hidup. Memiliki ciri-ciri benda mati seperti tidak memiliki protoplasma dan dapat dikristalkan. Para penemu virus antara lain D. Iwanoski (1892) pada tanaman tembakau, dilanjutkan M. Beijerinck (1898), Loffern dan Frooch (1897) menemukan dan memisahkan virus penyebab penyakit mulut dan kaki (food and mouth diseases), Reed (1900) berhasil menemukan virus penyebab kuning (yellow fever), Twort dan Herelle (1917) penemu Bakteriofage, Wendell M. Stanley (1935) berhasil mengkristalkan virus mosaik pada tembakau. Pengetahuan tentang virus terus berkembang sampai lahir ilmu cabang biologi yang mempelajari virus disebut virology.

1. Ciri-ciri Virus
Berukuran ultra mikroskopis
Parasit sejati/parasit obligat
Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan
Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA
Dapat dikristalkan
Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup


2. Struktur Virus
Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage (virus T), strukturnya terdiri dari:
a. Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.
b. Kapsid
Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus.
c. Isi tubuh
Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa enzim.
d. Ekor
Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.

3. Reproduksi VirusCara reproduksi virus dikenal sebagai proliferasi yang terdiri dari:
a. Daur litik (litic cycle)
1. Fase Adsorbsi (fase penempelan)
Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus.
2. Fase Injeksi (memasukkan asam inti)
Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi.
3. Fase Sintesis (pembentukan)
DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.
4. Fase Asemblin (perakitan)
Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus sempurna. Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu daur litik.
5. Fase Litik (pemecahan sel inang)
Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.
b. Daur lisogenik (lisogenic cycle)
1. Fase Penggabungan
Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri, kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung materi genetik virus.
2. Fase Pembelahan
Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi untuk melakukan pembelahan.
3. Fase Sintesis
DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian viirus
4. Fase Perakitan
Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke dalam akan membentuk virus baru
5. Fase Litik
Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari inang akan mencari inang baru

4. Klasifikasi Virus
Menurut klasifikasi Bergey, virus termasuk ke dalam divisio Protophyta, kelas Mikrotatobiotes dan ordo Virales (Virus). Pada tahun 1976 ICTV (International Commite on Taxonomy of Virus) mempublikasikan bahwa virus diklasifikasikan struktur dan komposisi tubuh, yakni berdasarkan kandungan asam. Pada dasarnya virus dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan virus RNA.
a. Virus DNA mempunyai beberapa famili:
1. Famili Parvoviridae seperti genus Parvovirus
2. Famili Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus
3. Famili Adenoviridae seperti genus Mastadenovirus
4. Famili Herpesviridae seperti genus Herpesvirus
5. Famili Iridoviridae seperti genus Iridovirus
6. Famili Poxviridae seperti genus Orthopoxvirus
b. Virus RNA mempunyai beberapa famili:
1. Famili Picornaviridae seperti genus Enterivirus
2. Famili Reoviridae seperti genus Reovirus
3. Famili Togaviridae seperti genus Alphavirus
4. Famili Paramyvoviridae seperti genus Pneumovirus
5. Famili Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus
6. Famili Retroviridae seperti genus Leukovirus
7. Famili Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus
8. Famili Arenaviridae seperti genus Arenavirus


5. Peran Virus dalam Kehidupan Manusia
a. Virus yang menguntungkan, berfungsi untuk:
1. Membuat antitoksin
2. Melemahkan bakteri
3. Memproduksi vaksin
4. Menyerang patogen
b. Virus yang merugikan, penyakit-penyakit yang disebabkan virus antara lain:
1. Pada Tumbuh-tumbuhan
Mozaik pada daun tembakau Tobacco Mozaic Virus
Mozaik pada kentang Potato Mozaic Virus
2. Mozaik pada tomat Tomato Aucuba Mozaic Virus

Kerusakan floem pada jeruk Citrus Vein Phloem Degeneration
3. Pada Hewan
Tetelo pada Unggas New Castle Disease Virus
Cacar pada sapi Vicinia Virus
Lidah biru pada biri-biri Orbivirus
Tumor kelenjar susu monyet Monkey Mammary Tumor Virus
4. Pada Manusia
Influensa Influenzavirus
AIDS Retrovirus
SARS Coronavirus
Flu burung Avianvirus


6. Pertahanan Diri Terhadap Serangan VirusKemampuan virus untuk menyebabkan penyakit disebut virulensi. Virulensi virus ditentukan oleh:
a. keberadaan dan aktivitas reseptor pada permukaan inang yang memudahkan virus untuk melekat
b. kemampuan virus menginfeksi sel
c. kecepatan replikasi virus dalam sel inang
d. kemampuan sel inang dalam menahan serangan virus
Sebagian besar virus masuk ke tubuh manusia melalui mulut dan hidung, kulit yang luka. Jika ada virus yang masuk, sel tubuh akan mempertahankan dengan menghasilkan sel fagosit, antibodi, dan interferon (protein khas)

from : http://materi-pelajaran.blogspot.com/2007/11/virus_14.html

Rabu, 02 Mei 2012

kerusakan lingkungan oleh ulah manusia



kerusakan lingkungan oleh ulah manusia
<iframe width="420" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/sRIXP9pHjew" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>

Selasa, 01 Mei 2012

kerusakan lingkngan
<iframe width="420" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/BVi69j4NC3w" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>

Kamis, 05 April 2012

tips sukses UN

tip sukses UN untuk adek-adek SMP dan SMA
1. belajarlah dengan rajin.
2. saat melaksanakan ujian, berfikirlah yang santai, tenang dan jernih supaya menghindari kecemasan dan ketegangan.
3. jaga kesehatan dan makan makanan yang bergizi supaya tidak down pada saat ujian berlangsung.
4. semua alat ujian yang di butuhkn saat ujian harus dipersiapkan sebelum ujian, supaya tidak ada yang terlupa saat ujian berlangsung.
5. jangan lupa berdo'a sebelum membuka soal ujian.
6. tulislah identitas kamu sesuai dengan petunjuk yang ada 
7. bacalah soal dengan teliti dan jawab soalnya
8. sebelum 15 menit saat keluar, periksalah lembar kertas ujian kalian, periksa dengan betul-betul. jangan sampai ada yang terlupakan.

tips sukses dapat IP tinggi

tips sukses dapat ip tinggi.
1. belajar yang rajin dan tekun. saat ingin belajar paling bagus saat otak kita masih dalam keadaan fresh.
2. sering-sering bertanya pada dosen jika tidak mengerti. tentunya harus menjaga sopan santun pada guru/dosen.
3. rajin-rajin masuk. karena kehadiran sangat menentukan apakah kalian dapat mengikuti ujian atau tidak.
4. rajin-rajin berdoa dan berikhtiar pada tuhan.
5. belajar dengan penuh keikhlasan
 jangan lupa, harus selalu mengumpulkan tugas dan mengikuti setiap ujian yang dilaksanakan.
semoga tips ini dapat berguna bagi kita semua.    amin.....